1. Detail Fasad Depan
SD Aisyiyah Gemolong, Sragen, Solo, Jawa Tengah ini sudah berdiri di atas lahan seluas 2.296 m2 dengan total luas bangunan sekitar 2.068 m2. Karena kebutuhan kelas gedung lama yang sudah tidak mencukupi, maka pihak sekolah membeli lahan di sisi kanan gedung lama untuk di kembangkan. Luas lahan yang baru dibeli sekitar 1.304 m2. Kebutuhan ruang-ruang yang baru itu antara lain: Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang Kep. Sek, Ruang TU, Lab Kom, Perpustakaan, R. Makan Bersama + Dapur, Ruang Sekuriti, Ruang Fotocopy, Toilet, lapangan futsal serta Tempat parkir Siswa dan Guru. Pegembangan ini akhirnya melebar menjadi sebuah proyek untuk membuat sebuah komplek gedung sekolah modern lengkap dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Dalam penelitian kecil kami selama proses desain, kami menyimpulkan bahwa: suasana sekolah yang nyaman, menyenangkan dan mendukung akan membuat siswa semangat untuk belajar. Kesimpulan ini menunjukkan sebuah korelasi antara sebuah lingkungan binanaan yang dirancang dengan baik dapat mempengaruhi prilaku penggunanya ke arah yang lebih positif. Maka dalam kasus ini, desain sekolah yang di rancang dengan baik akan dapat mempengaruhi kualitas guru serta prestasi siswanya. Gedung SD yang baru ini kami rancang dengan pendekatan tersebut.
7. Bird Eye View 1
Pada awal survei, kami mendapati bahwa lingkungan sekolah SD Aisyiyah adalah sebuah komplek sekolahan yang gersang dan panas. Penghijauan sangat minim sekali. Sehingga tingkat kenyamanannya pun rendah. Salah satu titik berat rancangan kami adalah memperbaiki hal tersebut. Penghijauan adalah salah satu program yang harus dilaksanakan bila ingin sekolah ini nyaman nantinya. Karena penghijauan bisa meningkatkan kualitas oksigen, menyegarkan udara, menurunkan suhu serta memberikan pemandangan yang menyenangkan bagi siswa. Hasilnya, siswa akan krasan untuk belajar di sekolahnya. Ditinjau dari lokasi, Gedung baru berada pada sisi barat gedung yang lama, sehingga bila di rancang secara linear, akan menyebabkan gedung tersebut menerima panas dan silau berlebih pada saat sore hari. Karena jam pulang sekolah adalah jam 3 sore, maka hal tersebut tentunya cukup mengganggu aktivitas guru yang ada di ruang guru. Konsep massa pun kami buat zig-zag, bangunan tidak kami buat lurus, melainkan berbelok. Supaya panas dan silau matahari sore bisa kita reduksi secara signifikan. Selain itu kami beri sunscreen yang terbuat dari alumunium composite panel di sisi luarnya, sehingga panas dan silaunya pun semakin berkurang.
1. View ke Pintu Masuk Utama SD
Prioritas desain kami yang lain adalah membuat sekolah dan ruang untuk anak SD, baik dari segi warna, ukuran maupun bentuk. Warna gedung mencitrakan keceriaan anak SD, karena anak usia SD sangat menyukai warna-warna yang ceria, dan warna-warna yang ceria bisa memberi stimulus supaya mereka semangat untuk belajar. Dimensi ruangan dirancang untuk skala fisik anak usia SD. Setiap ruang di rancang dengan mempertimbangkan pengalaman anak saat belajar, bermain maupun bergaul. Misalnya, pada tinggi mata anak-anak SD saat berdiri maupun duduk, terdapat pandangan jendela atau pintu terbuka, biasanya pada suatu taman yang hijau dan asri. Penghijauan dilingkungan akan menambah rasa nyaman dan adem. Di beberapa tempat kita beri courtyard sebagai tempat bermain bersama (communal space), courtyard tersebut bisa dipakai sebagai ruang kelas outdoor atau tempat anak-anak bermain permainan tradisional. Sementara aktivitas dalam ruang dilakukan di bawah atap hijau (roof garden). Atap hijau atau roof garden ini dimanfaatkan sebagai lahan bercocok tanam sejak dini. Ini menjadi salah satu cara mengembalikan aktivitas anak yang kini lebih terpaku pada gadget atau computer.
11. Desain Interior Ruang Kelas View 1 (Versi 1)
Secara makro, konsep desain sekolah ini mencoba bersinergy dengan alam, sedangkan secara mikro, sekolah ini bersenyawa dengan kecanggihan teknologi. Keseimbangan antara alam dan teknologi ini membuat SD Aisyiyah Gemolong menjadi prototype sekolah modern pertama di Jawa Tengah. Berkonsep kelas masa depan, interior kelas SD Muhammadiyah Gemolong di rancang bernuansa cozy, dengan permainan ceiling yang tidak biasa. Desain meubelairnya juga berbeda dari meubelair kelas-kelas konvensional. Warna mejanya tidak hanya putih, melainkan di combine dengan warna-warna yang ceria (satu tema dengan desain eksteriornya). Media pengajarnya serba elektronik, mulai dari digital projector, e-Board, Laptop hingga tablet. Proses belajar mengajar tidak terbatas hanya pada buku teks atau pengalaman guru saja, melainkan bisa dengan bahan yang berasal dari berbagai situs di internet atau memutar film-film pendidikan dari situs interaktif You Tube. Karena siswa usia SD akan lebih cepat menerima materi pelajaran, bila materi tersebut disampaikan secara visual. Disisi lain, proses transformasi ilmu dan informasipun bisa berjalan lebih variatif dan tidak membosankan.
14. Desain Interior Ruang Kelas View 2 (Versi 2)
Peran yang tidak kalah penting dalam mendukung konsep kelas masa depan ini adalah desain meubelairnya. Desain meja dan kursi haruslah movable (mudah dipindah-pindah), sehingga bisa dengan mudah diatur atau ditata sesuai dengan kebutuhan proses belajar-mengajarnya. Layout kelas yang berubah-ubah membutuhkan desain meja dan kursi yang ringan dan mudah untuk di geser atau di pindah. Tinggi kursi dan meja di sesuaikan dengan skala tubuh anak SD, sehingga mereka benar-benar nyaman. Riset tersebut mengambil sample dari anak-anak SD Muhammdiyah Gemolong sendiri, sebelum di buat secara masal. Penggunaan display kelas sebagai media ajar juga berperan penting dalam konsep kelas masa depan, karena kelas akan terasa lebih hidup dan tidak bisu. Dalam bukunya yang berjudul Kelasnya Manusia karya Munif Cahtib dan Irma Nurul Fatimah, menyampaikan bahwa Display kelas, sebagai salah satu dari bagian wilayah manajemen kelas adalah usaha pemenuhan kebutuhan otak peserta didik. Kemampuan guru memanfaatkan display kelas akan memudahkan proses belajar mengajar. Yang pada akhirnya, manajemen display kelas akan berpengaruh terhadap prestasi siswa secara keseluruhan.
Nama Proyek: Pengembangan SD Aisyiyah Gemolong
Lokasi Proyek: Jl. Citrosancakan, Gemolong, Sragen, Pos Salem, Solo, Jawa Tengah
Luas Tanah/Bangunan: 3.600/3.423 m2
Tahun: 2013
Arsitek Prinsipal: Andy Rahman. A, ST. IAI
Arsitek: Ricko Pradiantoro, ST, Heru Prasetiyo, ST, Imam Prasetyo, ST
Desainer Interior: Anindita Caesarayi Putri, ST