2. Eksterior Siang View 2
Rumah rancangan
Andy Rahman Architect yang berlokasi
di Gayungsari, Surabaya ini bisa disebut sebagai I-House (baca: Ai-House),
dan bisa dimaknai dari berbagai sisi yang berbeda. Pertama, rumah ini adalah
rumah yang sangat personal, dan sangat khusus rancangannya diperuntukkan bagi
si pemilik rumah, maka dinamakan I-House:
Aku yang menyatu dengan Rumah.
Bisa juga
dimaknai sebagai Introvert-House, karena
pemilik rumah adalah seorang yang introvert.
Lalu, rumah ini sekaligus sebagai Introduction-House
atau pengenalan awal agar tamu atau orang luar bisa lebih familiar dengan
pemiliknya. Selain itu, juga bisa dianggap sebagai Implosive-House (yang “meledak” di dalam) yang menjadikan pemilik semakin
merasa bahwa inilah (dan hanya inilah) rumahnya: I-House.
1. Eksterior Siang View 1
Sebagai Introvert-House, maka secara sengaja di
rumah ini memang tidak banyak bukaan yang menghadap ke depan secara frontal,
tetapi justru dibuat bukaan yang sifatnya menyamping (menghadap ke samping).
Misalnya entrance untuk menuju ke ruang tamu,
bukaan pintu utama dari arah samping. Juga jendela besar kamar tidur utama di
lantai atas, sengaja dihadapkan ke samping. Dengan demikian, pemilik rumah tidak
merasa berhadapan langsung dengan suasana luar, jadi merasa lebih nyaman dan
aman.
Secara
umum, bentuk yang diolah dalam desain rumah ini adalah kotak, yang simple dan lugas. Tetapi bentuk kotak
tersebut diwujudkan dalam berbagai varian yang berbeda. Tampak dari depan,
bentuk kotak putih besar di depan yang dipadukan dengan kotak abu-abu semen
yang agak mundur ke belakang. Pagarnya juga unik, terdiri dari tumpukan
kotak-kotak juga yang pada beberapa bagian dimiringkan sedemikian rupa sehingga
membentuk pola acak, sekaligus memunculkan celah-celah kecil untuk masuknya aliran
udara ke dalam rumah. Sementara itu, warna bata pada dinding luar ruang tamu
memberi kesan hangat dan ramah, mengatasi dinginnya dominasi warna beton.
14. Ruang Keluarga dan Ruang Makan View 4
Introduction, sebagai pengenalan akan pribadi yang
berbeda. Yang unik dari rumah ini, bagian tengah rumah bukan sebagai sebuah
sekuen dari depan belakang, tetapi menjadi gerakan bolak-balik, karena rumah
ini punya dua orientasi, ke depan dan ke belakang. Seperti orang dengan dua
wajah, maka bagian depan dan belakang sama-sama punya sisi menarik.
Di bagian
tengah inilah, dieksplorasi kemungkinan-kemungkinan desain. Intinya adalah
lorong penghubung, tetapi diberi sentuhan yang menarik. Di sini ada dapur
bersih untuk menyediakan makanan bagi pemilik rumah, juga ada mushola yang
sewaktu-waktu bisa berubah fungsi menjadi kamar tidur tamu. Meskipun sebagai
transisi, bagian tengah ini cukup dinamis, warna-warna dan material yang
digunakan bermacam-macam, ada warna putih yang ringan berpadu dengan warna
beton yang cenderung berat, menciptakan keseimbangannya sendiri.
12. Ruang Keluarga dan Ruang Makan View 2
Rumah yang
implosive atau “meledak ke dalam”,
utamanya mengacu pada bagian paling belakang dari rumah ini. Di sini seolah kita
menemukan sebuah oase. Jika dilihat dari
depan, kelihatannya rumah ini berlahan terbatas. Jika kita masuk, ternyata di
dalamnya terdapat taman yang luas, sebagai view
ketika menikmati ruang bersama di bagian belakang rumah.
Ruang
bersama ini juga terasa sangat homy,
lantainya bermotif seperti tegel kunci yang random, lalu
dinding di sisi utara berupa bata ekspos penuh, lalu ada seperangkat meja makan
dan sofa untuk bersantai, sehingga suasananya benar-benar informal. Ruang ini
diberi bukaan lebar di kedua sisi, sehingga semakin memanjakan pemilik untuk
menikmati gemericik kolam dan indahnya hamparan taman secara leluasa.
7. Area Teras View 2
I atau Aku, rumah ini hanya kontekstual untuk
penghuni yang ini, sangat personal. Sebagai sebuah penanda, sekaligus sebuah
penyatuan antara penghuni dan rumahnya. Penghuni yang introvert pun mampu mengejawantahkan jaridirinya secara
arsitektural. Bukankah rumah adalah cermin jiwa pemiliknya? dan di sinilah kita
bisa tahu wujud nyatanya.
Rumah
untuk pemilik yang introvert tidak
harus menutup diri, tetapi dengan solusi desain yang kontekstual bisa dilakukan
terobosan-terobosan agar “terbuka” dan “membuka diri” ke arah lain. Ini
sekaligus sebagai sebuah kompromi, bahwa manusia yang introvert pun sebetulnya juga bisa terbuka dengan orang lain,
dengan caranya sendiri, yang khas dan otentik.
Nama Proyek: I House
Lokasi Proyek: Gayung Sari, Surabaya
Luas Tanah/Bangunan: 297/300 m2
Nama Klien: Ibu Eva
Tahun Perencanaan: 2011
Tahun selesai Konstruksi: 2017
Arsitek : Andy Rahman A, ST.IAI dan Abdi Manaf, STFoto: Mansyur Hasan
Teks: Anas Hidayat